Hari ini aku dan mia sahabatku kembali melakukan percobaan
yang mungkin sudah berapa kali kami lakukan dan hasilnya selalu gagal. Mungkin
ini sudah keseratus kalinya kegagalan kami dalam percobaan kimia ini.
“kprak…!! Aku bosan dengan semua ini!! Perhitungan pH-nya
selalu gagal!!” kata mia sambil memukul meja yang berada tepat didepannya
lengkap dengan pernak- pernik khas asal kimia.
“jangan seperti itu dong mi! aku juga kesal. Tapi bukan
seperti ini caranya…!!!” balasku tambah keras.
“tapi la, hanya tinggal kita saja
yang belum bisa menyelesaikan cecungut ini!!! Apa ini!! Air raksa, asam, lampu,
kertas lakmus dan segala macam benda-benda kotor ini!” balasnya dengan suara
terisak.
“tapi semuanya akan segera
berakhir mi! kita sudah kelas 3SMA, semua peraturan brengsek ini akan selesai,
kita hanya tinggal menunggu waktu saja.”kataku yang mencoba menenangkannya
dengan alasan yang aku sendiripun belum yakin akan kelulusanku.
Tiba-tiba
kulihat air mata yang mengalir dengan lembut di pipi sahabatku yang sudah 3
tahun kukenal baik sekali. Bukan…bukan karena hasil praktikum kimia yang
berantakan itu,tapi tidak lain adalah pikiranya.
“mi, jangan terlalu kau pikirkan.
Sudahlah! Lupakan saja perkataan jahanam itu, tak pantas kau pendam dalam
hatimu.” Kataku sambil mendekapnya dengan sangat lembut.
Kuambil sapu tangan persahabatan kami yang sudah 2 tahun kami
simpan sebagai tanda “aku selalu siap untuk masalahmu” dan mengusapkan
kepipinya.
“ aku tahu,
kau seperti ini bukan karena hasil praktikum itu khan?” timpalku lagi sesaat
kulihat air matanya tak mengalir lagi seperti air terjun.
“ya”
balasnya
“ceritakanlah
semuanya, agar kau lebih tenang dan tidak emosi lagi.” Lalu aku mengajaknya
keluar supaya lebih tenang.
*#*
Pagi ini rasanya mataku sangat susah
diajak kompromi. Padahal sudah jam 6.30 pagi dan aku masih berada di kamar
kosku yang mungil dan nyaman ini. Biasanya aku bangun jam 6.15.yah.. memang gak
jauh beda,tapi khan paling tidak ada kemajuan. Seperti biasa, aku selalu
melakukan aktivitas rutinku yang sudah sangat gatal tanganku untuk melakukannya.
Bersih-bersih (walaupun selalu jorok), jemur kain, mandi, trus brangkat. eemmm…kegiatan
anak kos biasanya. Tapi kalau soal “sarapan” jarang banget. Beribu-ribu alasan
bisa tercipta dari mulut mungil ini untuk tidak sarapan. Apalagi kalau sempat
my parents tahu apa yang terjadi dengan anak manjanya yang tinggal dikota besar
dengan alasan yang umumnya “untuk menuntut ilmu”, bisa kena gorok nie leher.
Belum lagi paket plus-plusnya… merepetttt…aja siang dan malam.
“laras….!!
Laras…!”
“ya….!!”
Sahutku sambil di iringi lari kecil dari dalam kamar plus dengan muka seperti
benang kusut.
“ ya ampyun
la…!! Udah jam 7 kurang nie! Masih seperti pembokat aja loe!!” kata mia yang
terkenal dengan ceriwisnya yang udah gak ketolongan komplit dengan semangat 45
didepan gerbang berserta paket spesialnya, mobil jazz merah dan pak Rustam
supirnya.
Seperti
biasa, telat lagi nongol disekolah. Kami sampai dengan selamat jam 7.30 wib
dihalaman sekolah yang luas, indah, besar dan lengkap dengan kepala sekolah
yang berdiri didepan 5 murid yang kasusnya sama seperti kami. Tapi yang paling
menyeramkan diantara pemandangan yang sudah berkarat setiap pagi di seluruh
sekolah itu, ada 2 peserta yang dipisahkan dari barisan (maksudnya peserta yang
terlambat datangnya). Gak perlu heran lagi, kasusnya pasti sama dengan kami “
terlalu sering”.
Dengan langkah yang normal kami
melangkah (emang penyakitan??). tiba-tiba…
“STOOOPP!!!”
kata guru yang udah kesal banget sama kami.
“ kenapa
pak?” lagak kami pura-pura bodoh (emang bodoh)
“berdiri
disana!” sambil menujukkan tempat favorite anak-anak yang terlambat. Tapi sama
gilang dan ani, yang tadi aku bilang “terlalu sering”.
“ apa lagi
alasanmu sekarang cewe manja” tanya headmaster kepada kami. Tapi kata cewe
manja itu bukan suatu pujian yang harum terdengar. Karena itu adalah sebuah singkatan yang baunya gak
ketolongan “cewe mandi jarang”.
“ pak… nie
masih jam 7.30, masukkan jam 7.15. masih lewat 15 menit. Dan yang paling patut
untuk disyukurin, kami bisa sampai dengan selamat di sekolah yang bapak kelola
ini. Coba tadi kami ngebut-ngebut hanya untuk mengejar 15 menit tadi, bisa-bisa
terjadi masalah yang ah…gak perlu kuceritakan ya kan pak..?” jawabku yang seperti biasa untuk
menghindari herder sipetugas sok disiplin kata-kata murid disini. Gimana gak di
bilang sok disiplin, dia aja datangnya 7.00 wib kesekolah, tapi udah kayak raja
menghukum-hukum murid yang hanya beberapa menit bedanya dari dia.
“ kalau
kalian terlambat lagi,maka…. Sepanjang
hidupku hanya ingin bersamamu, disetiap waktu..2x” bunyi hp si herder dari
band republik yang diikuti dengan siulan
yang bisa dibilang teriakan dari murid-murid yang terlambat.
“ ya sudah,
pergi masuk sana!!!
Terutama kalian cewe manja. Ada
guru baru yang sebentar lagi masuk.” Kata pak kepsek yang udah malu banget
karena suara ejekan yang diterimanya dari murid-murid. Bukan rahasia lagi siapa
yang menelpon tadi. Kayak itu lho…lagu changcuters yang baru ngetop itu… “main
serong”.
Tanpa neko-neko lagi, semua murid yang udah disaring deluan
sama kepsek( macam perlombaan aja pake acara saring menyaring), langsung lenyap
ditelan tembok sekolah.
“ La,
katanya ada guru baru. Guru apa ya???” tanya mia dengan polosnya.
“ asik
dong!! Akhirnya hobi gw bisa tersalurkan lagi! Tapi guru apa ya…??” balasku tak
kalah keheranan.
“ gak tahu
ah… ayo cepat udah telat buanget nih..!!” balas mia sambil berlari kekelas kami
yang jaraknya mengalahkan antara pulau sumatra dan jawa ( he..he..).
“ good
morning sir…” kataku sok keinggris-inggrissan, abis ini kan les bahasa inggris. Tapi tadi kata si
herder guru baru,tapi koq tetap si botak ini yang mengajar??
“good
morning ladies…, why you’r late?? Come
on,sit down! Balas si guru sok cool itu. Abisnya pede amat rambut botak didepannya,padahal
umurnya masih muda. Masih 27 taon,tapi udah kayak 40 taon-nan.
“terimakasih
pak..” jawab mia yang tidak diperdulikan oleh si botak. Karena semua orang juga
tahu kalau mia gagap bahasa inggris. Dari pada berdiri didepan kelas,lebih baik
jujur aja katanya waktu itu.
*#*
Aku dan mia
memang mempunyai banyak perbedaan. Aku sangat suka bahasa inggris, dia tidak
sama sekali untuk yang namanya english-englishsan. Tapi anak itu,mau berusaha walaupun
dia tidak suka. Seperti waktu ulangan harian yang menyangkut nilai rapot
persetengahan semester. tahu gak?? Dia belajar seharian penuh, lekap dengan
segala pernak-pernik buah tangan dari negara inggris itu (maksudku kamus
perterjemahan plus buku catatan bahasa inggrisku). Tapi air sudah menjadi
garam. Eh salah….nasi sudah menjadi bubur, apa boleh buat,tetap aja nyontek
sama aku yang dia sogok dengan setiap hari menjemputku. Makanya kami sering
telat bareng dan mendapat gelar yang bau banget itu “cewe manja”.
Tapi kesamaan kami yang paling melelahkan disetiap pelajaran adalah kami sama-sama hancur dalam kelas kimia
yang dibawakan oleh bu Rasti yang kejamnya gak ketolongan. Padahal tuh,dia lagi
hamil besar, bentar lagi gunungnya akan meletus,harus cepat-cepat mengungsi nie
ditempat dataran rendah. Dimana itu ya???
Pernah nie saking kejamnya sama murid, kami si bau (bukan bau
badan lho!!!) kena hukuman membersihkan wc umum yang baunya nak ujuh bilah
minjalim. Persis seperti julukan kami. Padahal kami cuman gak bisa menghapal 50
dari sekian banyak nama-nama unsur kimia. Kalau mia sih masih mending dapat
menghapal 10, daripada aku cuma 5 itupun udah lenyap ditelan serigala ( emang
dikota besar ada serigala?).
“teng…teng..teng..”
bunyi bel sekolah yang melegakan semua murid disini (kecuali murid yang pintar)
“akhirnya….”
Kata mia kepadaku dengan muka yang lega.
“ kenapa
loe,kayak abis berperang aja?” tanyaku
“kayak gak
tahu aja loe!!! Sibotak dari tadi hampir nyuruh aku tuh! Dasar botak!! Eh..kata
siherder ada guru baru,tapi mana?? Aku kirain sibotak!”
“ia…mana
ya…padahal tanganku udah kebas banget nie…!! Mi..mi,itu gurunya..!!!” kataku
padanya sambil menunjukkan guru baru yang kegantengannya menandingi ketampanan westlife.
“bule apa
gak sih tuh..???”tanya mia yang keheran seperti aku. Gimana gak heran,muka kayak
bule, badan oohh..atlentis banget,gaya
pakaiannya gak seperti guru,tapi seperti artis coy…
“guru apa ya
mi? kayaknya nie hari lengkap deh gurunya.les apa aja hari ini mi??” tanyaku
“ bahasa
inggris sibotak, matematika bu Rina, kimia bu Rasti, itu aja! Jadi dia guru
apa??” jawab mia dengan muka binggung.
“jangan-jangan
guru kimia..!!!” kata kami yang hampir bersamaan.
“ ya
ampyun…gak jadi deh gua puji-puji dia. Amit-amit jabang bayi.” Jawabku dengan
kesal
“tapi la,
ganteng nie. Barang import lagi. Huh..lumayan kan???” kata mia sambil mencubitku
“sakit tahu…mau
ganteng mau gak kalau namanya kimia tetap kimia kan??jawabku kesal
“berarti loe
nyerah nie?? Hore…miss gatel nyerah…” katanya.
“biarin aja
miss gatel nyerah, dari pada loe… miss ceriwis kelas kakap!” jawabku asal
“ udah
ah..yuk masuk kelas,daripada dikantin trus,bisa-bisa si herder menyerbu kita.
Mendingan cabut sekarang deh.” Kata mia yang sudah bangkit deluan dari bangku
empuk yang menyediakan banyak makanan (maksudnya bangku kantin sekolah).
Satu
setengah jam telah berlalu,sekarang jam telah menunjukkan jam 12.10. sekarang
adalah les kimia yang sudah dari tadi ditunggu-tunggu murid-murid cewe dikelas kami,tapi tidak
termasuk aku lho. Berita guru tampan pengganti bu Rasti yang sekarang
legak-lengok dirumah sambil menunggu si buah hati lahir, sudah terambat 10
menit dari jam masuk biasanya. Dalam pikiranku, mungkin dia gak bisa jalan
karna terhalang oleh murid cewe yang minta tanda tangan serta foto sini situ.
Sambil menghayal asik, tiba-tiba mia mencubit tanganku yang lembut sampai
merah.
“aduh..sakit
mi..!”teriakku dengan keras saking sakitnya. Tapi mia hanya diam dan melihat
kearah depan.
Kuarahkan kepalaku kedepan dan kujumpai sosok guru import
itu.
“ada
apa??kamu kenapa ladies??” tanya si import dengan suara heran??
“ no problem
sir, hanya ada kesalahan teknis. Next..” kujawab seadanya saja.
“okey,kalian
mungkin sudah tahu kalau ada guru baru yang mengantikan bu Rasti yang lagi cuti
satu semester untuk beristirahat menjelang dan sesudah kehamilannya.” Katanya yang
kayak udah jadi kepala sekolah saja.
“iya pak…!”
jawab murid dengan keras terutama murid cewe yang antusiasnya belum padam.
“nama saya
sulesman, saya orang jawa asli. Saya tinggal di daerah sekolah kita ini” katanya
sambil di iringi ketawa keras dari murid-murid yang heran mendengar nama itu.
Masa muka import tapi nama sulesman??? Eh,tapi tadi katanya orang jawa,koq muka
bule??
“idih…lucu
banget sih namanya mas..”kata seorang cewe yang memang terkenal teramat centil
di kelas kami.
“gak
apa-apalah… kan
kita harus mengikuti d’masiv. Syukurin
apa yang ada..” katanya sambil bernyanyi sedikit lagu d’masiv yang lagi
hits-hitsnya.
“ saya
kirain bapak katro kayak namanya…” balas mia yang udah dari tadi ketawa terus.
Dan
pembicaraan itu terus berlanjut sampai 1 les pelajaran kimia terbuang dengan
sia-sia. Bagiku sih gak masalah. Malah bagus! Tapi aku jadi bosen dikelas.
Gimana gak bosen,dari tadi acaranya cuman perkenalan doang. Disuruh satu-satu
maju kedepan untuk memperkenalkan diri. Kayak anak es em pe aja.
Tiba deh gw sekarang sendirian di lapangan basket,soalnya tuh
si ceriwis lagi asik-asiknya ngobrol sama murid cewe lain tentang si import
itu. Kalau gw sih,dari pada mati kutu disana,mendingan disini liat cowo-cowo kelas
IPS tanding basket. Tiba-tiba pandanganku terfokus kesatu objek yang sudah aku
kenal sejak kelas satu SMA. Mawar namanya. Dulu kami satu kelas, bahkan selalu
bersama-sama. Aku,mawar dan mia bisa di bilang kembar siam saking
dekatnya. Tapi hanya karena satu orang cowo yang memisahkan persahabatan kami.
Cowo itu namanya mixell. Dia ketua kelas kami dulu. Dia, mawar dan mia
terperangkap dalam cinta segitiga yang berakhir dengan kehancuran persahabatan
kami. Itu jugalah yang menyebabkan mia selalu menangis dan murah emosi bila
teringat kata-kata dari mantan sahabatnya itu. Mixell menyukai mia dan
menembaknya, dan mia menerimanya karena dia mempunyai perasaan yang sama,tanpa
disadarinya mawar sudah mencintai mixeel sejak saat MOS waktu itu. Mawar marah
besar sama mia dan menyuruhnya untuk menjauhinya. Tapi mia tidak suka ini
terjadi,dia memutuskan hubungannya yang sudah terjalin satu bulan dengan
mixell. Tapi itu semua bukan meredakan keadaan, tapi malah memperumitnya.
Mixell bunuh diri karena hatinya sangat kecewa akan keputusan mia. Karena
kejadian itu, mawar jadi lebih marah kepada mia. “kamu gak tahu diri banget
sih, dasar cewe murahan, sok kecantikan loe!!! PSK aja berlagu banget sih!!!
Puas kamu buat mixell meninggal… PUAS!!! Biar kamu tahu saja ya, aku tidak akan
pernah memaafkanmu. Aku mencintai dia, tapi tidak ingin dia mati bodoh. Dasar
pembunuh!!! Kamu seharusnya masuk penjara saja.” Kata mawar sambil menjambak
rambut mia. Disaat itu, aku yang memisahkan mereka kerena tidak ada perlawanan
dari mia. Aku tidak dapat berkata-kata lagi, karena air mata mia sudah seperti
air terjun, dan muka mawar sudah seperti tomat saking merahnya.
Aku sebagai pihak ketiga tidak menyalahkan siapa-siapa.
Karena tidak ada yang salah. Mia berusaha untuk memperbaiki keadaan dengan cara
putus dari mixell,tapi malah ini yang terjadi. Tapi kejadian itu sudah 2 tahun
berlalu,mia sudah mulai menerima keadaan walaupun waktu itu kumat lagi.
Sedangkan mawar, dia memilih untuk tidak berteman lagi kepada kami dan masuk ke
kelas IPS.
“woi,
bengong koq gak ajak-ajak!” kata mia tiba-tiba yang mengejutkan aku.
“ah, kamu
mi…buat aku terkejut aja. Enggak aku hanya takut berubah menjadi kutu yang imut
bila bersama kamu tadi disana. Abis menggosippp aja tentang si import itu..”
“ hai..,dia kan orang jawa asli. Koq
import??”
“tetap
sajakan muka import… udah deh..sekali import tetap import.” Jawabku kesal.
“iya
deh,tapi ini udah mw lonceng tahu…” ayo kita masuk! Aku gak mau melewatkan satu
menitpun untuk melihat muka si import.” Kata mia yang antusias banget.
“sekarang
aja loe kayak gini,entar liat pas udah belajar. Pening kepala loe.” Balasku
“itu mudah
diatur,kalau gurunya seganteng itu,aku pasti bisa!” balasnya dengan semangat
yang berapi-api.
*#*
Selesailah
sudah satu hari yang penuh dengan kebahagian bagi si ceriwis sahabatku itu. Aku
heran kenapa sih ada orang yang bisa-bisanya mau berjuang demi orang yang dia
anggap spesial?? Apa itu cinta?? Kenapa aku belum pernah merasakannya? Katanya
sih, kayak permen nano. Asin asem manis,cinta namanya. Tapi itulah kehidupan,
cepat lambat aku pasti merasakannya juga. Minggu ini aku akan pulang
kekampungku. Mudah-mudahan uangku masih cukup untuk biaya pulang kampung.
Soalnya tahun lalu, aku harus pinjam uang mamanya mia untuk ongkosku balik dengan
wakil peminjam anaknya sendiri.
“jujurlah padaku…jujurlahku..u…” bunyi
hpku dari album vierra itu membangunkanku dari lamunan yang tak mengenakkan
itu.
“ hallo
ma…,ada apa??” jawabku setelah menekan tombol call di hpku.
“halo,laras?
Nak, kau jadi pulang minggu depan kerumah??” balas mamakku yang berada sangat
jauh dariku beberapa bulan ini.
“jadi
ma,tapi uangnya gak cukup…kirimin lagi dong ma…!” balasku manja.
“baru juga 2
minggu yang lalu di kirimin 500.000 koq tambah lagi?? Gak boleh! Kau harus menghemat
disana. Ingat dong tugasmu di sana
belajar bukan shoping!!”
“payah…mamak,
khan anak mamak yang terimut ini sekali-kali perlu hiburan kan?? Ya dengan shoping dong. Malulah masa
setiap hari mia yang bayarin makananku.please ma, untuk ongkos doang koq!”
“yud, tapi
harus baik-baik kau pergunakan,nanti mamak suruh bapak transfer ke ATM mu. Yud,
pulsa mamak nanti habis. Baik-baik ya nak…” katanya sebelum menutup teleponnya.
*#*
Seminggu
berlalu dengan begitu saja. Seperti biasa, setiap pagi bangun telat,
mandi,berangkat kesekolah, disaring dulu sama si herder, jumpa sama si import,
sibotak, Bu Rina, dll. Tapi pernah lho gak telat. Gak percaya kan? Jam 6.00 hp munggilku terus benyanyi
tanpa henti (apa gak serak-serak tuh suara?), rupanya dari si ceriwis. Terpaksa
deh bangun dengan mimpi yang masih ngikut. Tapi berdampak positife juga
lho,jadi gak telat.tapi cuman sekali. Selainnya tetap…
Oya..kalau soal si import,katanya sih mia mau mampir kesana
sendirian. Soalnya aku gak mau. Malesss. Alasannya mau minta diajarin cara
menghitung pH percobaan kami yang telah beratus-ratus kali gagalnya. Tapi
intinya mau pedekate. Gara-gara itu,aku jadi jarang banget jalan berdua lagi
sama mia. Asik kerumah si import aja sih. Tapi yang jelas sekarang aku sudah di
bus yang menuju kampung halamanku. Terbebas dari segala aksesoris pelajaran
sekolah seperti Pe Er, ulangan, de el el. Ini libur pertengahan semester 1.
Setelah 5
jam perjalanan dalam keadaan yang tak menentu,ditambah lagi ini bokong tambah
tepos di ajak duduk terus, akhirnya sampai juga dikampung gw. Mobil kijang
tahun 1998 sudah terparkir lengkap dengan mamak and bokap. Kupeluk mereka
berdua dan langsung tancap gas kerumah. Indahnya pemandangan disini yang sudah
hampir 6 bulan tidak menyegarkan mata ini.
*#*
Seminggu
sudah aku di kampung,dan melakukan banyak aktifitas-aktifitas yang sangat
menyenangkan. Diantaranya, bangun gak harus jam 6.15 lagi, sekarang sudah
bebas,jalan-jalan keliling kota,
kumpul-kumpul dengan semua teman-temanku waktu SMP dulu. ada yang makin hancur
ada juga yang lebih baik nasibnya dari aku. Yang lebih parahnya lagi, ada yang
udah kawin dan punya anak 2 pula itu..
Aku sangat senang bila disini,tapi aku juga have fun di sana. Teringat deh akan
tingkah lucu teman-teman waktu mengerjai si import itu, murid cewenya gak ada
yang mau kecuali aku. Biasa alasanya karena ganteng,kalau aku tetap semangat 45
walau hanya sendirian cewe. Pokoknya lucu banget deh. Yang kursinya jadi
goyang-goyang kami buat, yang mejanya banyak paku sehingga tangannya sering
luka,yang air cucian tangannya sisa-sisa 3 hari yang lalu bekas tikus
matilah…pokoknya banyak deh.
“laras…”
mamak memanggilku.
“ada apa ma?
Laras di teras nie” sahutku seadanya.
“ koq belum
mandi sech…ini kan
udah jam 5 sore,jam 19.30 kita akan berangkat kerumah sodara kita. Anaknya baru
pulang dari jakarta,katanya
jadi guru disana.”
“ sodara
yang mana sech ma…males ah..enakan dirumah.” Balasku.
“eh..gak
boleh gitu,kamu kan juga dari jakarta,jadi harus ikut. sapa
tahu kalian saling kenal. Kalian kan
pernah berteman waktu masih kecil. Ayolah… cepat mandi.” Desak mamak yang sudah
gak sabaran.
Sepanjang
perjalanan yang lumayan jauh itu,aku hanya berhayal, siapa sich dia penting
amat aku harus ikut juga. Kata mamak orangtuanya teman baik mamak dan bapak waktu
masih tinggal dijakarta,tapi aku baru 3x jumpa sama mereka karena saking
seringnya mereka kejakarta (kenapa gak dijakarta saja ya..)kata bapak. kata mamak lagi aku pernah berteman sama
anaknya yang sekarang sudah menjadi guru, jadi teringat sama si import,soalnya
nie sodara asli orang jawa juga.
“hai…bu..apa
kabar?? Gimana perjalanannya? Maaf merepotkan.” Jawab bu Tina
“ gak pa-pa
toh buk,ini kan
juga untuk kepentingan anak-anak kita juga.” Balas mamak.
“mari
masuk..mari..” kata Bu Tina sambil menuju kedalam rumah.
“eh ini toh
yang namanya laras?? Cantik banget ya..” kata bu Tina.
Aku hanya tersenyum manis,karena memang aku cantik koq. Bukan
muji diri sendiri lho,sudah banyak cowo di sekolahku yang bertekuk lutut
memohon sepercik cinta dariku.tapi tetap masih jomblo untuk saat ini.
“mana anakmu
itu Tin? Katanya udah balik kesini. Mana? Soalnya si laras kan
sekolah juga di jakarta.”
Kata mamaku yang kelihatannya udah gak sabaran. Papa saja dengan om itu santai
saja ngobrol-ngobrol yang aku sendiri gak tahu.
“sulesman…kemari
nak..ada tamu…” kata Bu Tina memanggil anaknya yang namanya sama dengan guru
import itu.
“kamu….”
Kataku yang di ikuti oleh anaknya bu Tina yang betul-betul si guru import itu.
“lah..kalian
udah saling kenal ya…? Memang kalau jodoh gak lari kemana ya buk..?” kata bu
Tina kepada mamakku. Tapi maksudnya apa???
Sekarang aku
berada dikamar dengan muka yang gak tahu mau ditaruh kemana nanti jika
teman-teman tahu apa yang sebernarnya terjadi kepadaku selama ini, apalagi mia.
Rupanya aku sudah dijodohkan dengan guru import itu sejak masih kecil.
Aduuhhhh…!!!kenapa harus guru import itu sich! Memang sich ganteng,tapi dia
guru gw,beda jauh umurnya dengan gw,ditambah lagi dia guru kimia,dan yang
paling menakutkan mia menyukai dia…!!! Bisa mati aku kalau ketahuan sama si
ceriwis itu. Tapi….
*#*
Aku pening
banget memikirkan urusan ini,sekarang aku dalam perjalanan balik kejakarta.
Alasannya banyak tugas yang harus dikerjakan. Intinya sih supaya terhindar dari
si import itu. Katanya mamak, pertunangan ini gak bisa di gagalkan karena udah
menyangkut harga diri. Entah kenapa si import itu setuju dengan pertunangan
ini, apa dia suka kali ma gw.tapi dia apa gak mikir,khan gw ini muridnya.
Ahh,gak tahulah yang penting aku jadi males di kampung. Mending secepatnya ke jakarta saja. Tapi cerita
gak ya sama mia soal pertunanganku sama si guru import itu?
*#*
Sekarang
sudah lebih 2 minggu sekolah dimulai ,aku dan mia masih seperti biasa, masih
bersahabat,dan pertunanganku dengan si guru import itu juga masih berjalan
seiring dengan waktu. Aku berniat untuk tidak memberitahukan dulu kepada mia
tentang apa yang terjadi tentang aku dan guru import itu. Walaupun aku tahu,ini
sebenarnya salah,tapi untuk menceritakan semua ini gak semudah membalikkan telapak
tangan.
Hari demi
hari berlalu dengan penuh kecemasan dikepalaku. Mia sekarang merasa dia bisa
menggambil hati si import itu. Saking senangnya,dia menceritakan keseluruhan
apa yang mereka lakukan saat berusaha menyesuaikan perhitungan pH. Dan aku,
siguru import itu selalu berusaha untuk mendekatiku didalam kelas. Males banget
sich sebenarnya,tapi itu hak dia juga sebagai tunanganku. Tapi…mia jadi heran
sama aku,bahkan dia pernah cemburu karena perlakuan romantis si import itu.
Aduh…jadi kacau dech semuanya. Belum ditambah lagi gosip-gosip yang tersebar
disekolah,bahwa mawar mantan sahabatku itu juga mencintai si import ini. Aku
takut banget kalau nanti semua orang tahu, maka persahabatanku ini akan
benar-benar hancur berantakan.
“La…,aku
patah hati lagi nich….hiks…hiks…!!!” kata mia tiba-tiba dengan menagis.
“why you’r
cry mi? what happen?” tanyaku.
“aduh la…gw
lagi sedih nie,jangan belajar dulu napa sich??” katanya
“ya..ya..kenapa
kau menangis mi? apa yang terjadi?” kataku memperterjemahkan.
“tahu gak
la…si import udah punya tunangan!!katanya udah dari kecil ditunangkan. Gw kan jadi patah hati.
Seperti lagu jambrud patah hati…bikin
sakit hati,mengapa ini terjadi berkali-kali (…)” katanya.
“sama siapa
mi??” tanyaku pura-pura gak tahu.
“si import
gak mau kasih tahu la. Padahal aku udah bujuk lho. Sampai aku nangis-nangis di
depannya. Tapi gak mau juga.” Katanya lagi.
“jahat amat
sih si import itu” kataku. Padahal aku lega setelah tahu si import belum cerita
bahwa akulah tunanganya. Untuk pintarnya kumat.
“ia…tapi
yang paling kejam si cewe itu..pokoknya bila aku tahu siapa tuh cewe,jangan
harap dia bisa bernafas lagi di dunia ini!”
“walaupun
dia sahabat karibmu sendiri???” tanyaku cemas.
“malah kalau
teman gw,itu lebih kurang ajar banget. Udah tahu gw suka sama dia,eh malah
diumbat juga lagi.” Katanya kesal.
“yud lah
mi…ngapain dipikirin terus..toh udah jadi milik orang lain. Khan masih banyak
cowok di sini yang lebih keren daripada si import itu!”kataku untuk
menenangkannya.
*#*
Hari ini aku
janjian dengan si guru import itu. Katanya sih ada yang mau dibicariinnya sama
tunangannya katanya (bukan sebagai murid maksudnya). Tapi yang anehnya
sekarang, aku malah binggung mencari baju untuk jumpa sama dia (aneh ya…).
“Ngapain lagi capek-capek milih baju. Seperti biasa saja, pake kaos lengkap
dengan celana jins itam.” Kataku sendiri gak tahu entah sama siapa.
Sampai juga
di kafe “perjanjian keramat” (maksudnya nama kafenya). Si sulesman udah mantap
dengan kemeja biru bergaris dengan celana jins seperti mau ke ondangan saja.
“hai
laras…apa kabar?? “ kata si import.
“good. To do
poin aja deh..maksud bapak nyuruh saya kesini apa?” balasku.
“koq
bapak??khan aku bilang, aku mau jumpa sama tunanganku bukan muridku. Okelah
kalau kamu mau langsung saja. Aku tahu kau tidak setuju atas pertunangan
ini,dan kamu pasti heran kenapa aku mau bertunangan dengan muridku sendiri. Iya
kan? Aku
memang menyukaimu,karena memang dari awal aku sudah suka melihat kepribadianmu
sebelum tahu bahwa kamu adalah tunanganku. Aku juga tahu kalau kamu ikut
mengerjain aku,tapi aku fine-fine saja. Karena aku sayang kamu. Aku betul-betul
cinta sama kamu,tolong jangan menghindar dari aku hanya karena sahabatmu mia.
Aku akan mencoba untuk menjelaskan semuanya padanya. Aku yakin 100% dia mau mengerti
dan kalian akan tetap bersahabat.”
“tapi aku
belum siap kawin abis tamat SMA ini mas,aku masih mau menikmati masa mudaku
tanpa ada ikatan-ikatan.” Kataku pada sulesman.
“aku akan
menunggumu laras. Aku akan tetap menunggumu. Asalkan kita bisa meresmikan
pertunangan kita ini. Aku janji pasti akan berjalan lancar.” Jawabnya.
*#*
Sebulan
telah berlalu, sekarang kami sudah meresmikan pertunangan itu. Mia terkejut
mendengarnya. Dia hampir marah,tapi akhirnya bisa terkendali oleh penjelasan
mas sulesman. Dan mia dapat menerima keadaan itu. Tapi keadaan tetap tidak
berubah. aku tetap memanggilnya mas import,dia tetap menjadi guruku(paling
tidak sampai aku lulus), dia tetap menjadi idola para cewe( inilah yang membuat
aku cemburu),aku tetap bersahabat sama mia dan tetap terlambat datang dan
paling terakhir tetap menjadi cewe manja.
-the end-
SYNOPSIS
Aku dan
sahabatku sudah berteman sejak SMA kelas 1, kami memiliki banyak kesamaan dan
perbedaan. Kesamaan kami Sama-sama gak suka pelajaran kimia. Tapi tiba-tiba prinsip
sahabatku mia berubah setelah datang guru baru yang mukanya mirip banget sama
bule, yang ternyata orang jawa asli.
Dan tidak
disangka-sangka, orangtua aku beserta guru import itu rupanya sudah lama kenal.
Dan kami direncanakan bertunangan sejak kami masih kecil. Aku mengetahui semua
ini saat aku pulang kampung.
Aku ingin sekali menolak pertunangan itu untuk sahabatku,tapi
pertunangan ini tidak bisa di gagalkan lagi…