Thursday, March 8, 2012

GURU IMPORT

GURU IMPORT

Hari ini aku dan mia sahabatku kembali melakukan percobaan yang mungkin sudah berapa kali kami lakukan dan hasilnya selalu gagal. Mungkin ini sudah keseratus kalinya kegagalan kami dalam percobaan kimia ini.
“kprak…!! Aku bosan dengan semua ini!! Perhitungan pH-nya selalu gagal!!” kata mia sambil memukul meja yang berada tepat didepannya lengkap dengan pernak- pernik khas asal kimia.
“jangan seperti itu dong mi! aku juga kesal. Tapi bukan seperti ini caranya…!!!” balasku tambah keras.
“tapi la, hanya tinggal kita saja yang belum bisa menyelesaikan cecungut ini!!! Apa ini!! Air raksa, asam, lampu, kertas lakmus dan segala macam benda-benda kotor ini!” balasnya dengan suara terisak.
“tapi semuanya  akan segera berakhir mi! kita sudah kelas 3SMA, semua peraturan brengsek ini akan selesai, kita hanya tinggal menunggu waktu saja.”kataku yang mencoba menenangkannya dengan alasan yang aku sendiripun belum yakin akan kelulusanku.
Tiba-tiba kulihat air mata yang mengalir dengan lembut di pipi sahabatku yang sudah 3 tahun kukenal baik sekali. Bukan…bukan karena hasil praktikum kimia yang berantakan itu,tapi tidak lain adalah pikiranya.
“mi, jangan terlalu kau pikirkan. Sudahlah! Lupakan saja perkataan jahanam itu, tak pantas kau pendam dalam hatimu.” Kataku sambil mendekapnya dengan sangat lembut.
Kuambil sapu tangan persahabatan kami yang sudah 2 tahun kami simpan sebagai tanda “aku selalu siap untuk masalahmu” dan mengusapkan kepipinya.
            “ aku tahu, kau seperti ini bukan karena hasil praktikum itu khan?” timpalku lagi sesaat kulihat air matanya tak mengalir lagi seperti air terjun.
            “ya” balasnya
            “ceritakanlah semuanya, agar kau lebih tenang dan tidak emosi lagi.” Lalu aku mengajaknya keluar supaya lebih tenang.
*#*
            Pagi ini rasanya mataku sangat susah diajak kompromi. Padahal sudah jam 6.30 pagi dan aku masih berada di kamar kosku yang mungil dan nyaman ini. Biasanya aku bangun jam 6.15.yah.. memang gak jauh beda,tapi khan paling tidak ada kemajuan. Seperti biasa, aku selalu melakukan aktivitas rutinku yang sudah sangat gatal tanganku untuk melakukannya. Bersih-bersih (walaupun selalu jorok), jemur kain, mandi, trus brangkat. eemmm…kegiatan anak kos biasanya. Tapi kalau soal “sarapan” jarang banget. Beribu-ribu alasan bisa tercipta dari mulut mungil ini untuk tidak sarapan. Apalagi kalau sempat my parents tahu apa yang terjadi dengan anak manjanya yang tinggal dikota besar dengan alasan yang umumnya “untuk menuntut ilmu”, bisa kena gorok nie leher. Belum lagi paket plus-plusnya… merepetttt…aja siang dan malam.
            “laras….!! Laras…!”
            “ya….!!” Sahutku sambil di iringi lari kecil dari dalam kamar plus dengan muka seperti benang kusut.
            “ ya ampyun la…!! Udah jam 7 kurang nie! Masih seperti pembokat aja loe!!” kata mia yang terkenal dengan ceriwisnya yang udah gak ketolongan komplit dengan semangat 45 didepan gerbang berserta paket spesialnya, mobil jazz merah dan pak Rustam supirnya.

            Seperti biasa, telat lagi nongol disekolah. Kami sampai dengan selamat jam 7.30 wib dihalaman sekolah yang luas, indah, besar dan lengkap dengan kepala sekolah yang berdiri didepan 5 murid yang kasusnya sama seperti kami. Tapi yang paling menyeramkan diantara pemandangan yang sudah berkarat setiap pagi di seluruh sekolah itu, ada 2 peserta yang dipisahkan dari barisan (maksudnya peserta yang terlambat datangnya). Gak perlu heran lagi, kasusnya pasti sama dengan kami “ terlalu sering”.
Dengan langkah yang normal kami melangkah (emang penyakitan??). tiba-tiba…
            “STOOOPP!!!” kata guru yang udah kesal banget sama kami.
            “ kenapa pak?” lagak kami pura-pura bodoh (emang bodoh)
            “berdiri disana!” sambil menujukkan tempat favorite anak-anak yang terlambat. Tapi sama gilang dan ani, yang tadi aku bilang “terlalu sering”.
            “ apa lagi alasanmu sekarang cewe manja” tanya headmaster kepada kami. Tapi kata cewe manja itu bukan suatu pujian yang harum terdengar. Karena  itu adalah sebuah singkatan yang baunya gak ketolongan “cewe mandi jarang”.
            “ pak… nie masih jam 7.30, masukkan jam 7.15. masih lewat 15 menit. Dan yang paling patut untuk disyukurin, kami bisa sampai dengan selamat di sekolah yang bapak kelola ini. Coba tadi kami ngebut-ngebut hanya untuk mengejar 15 menit tadi, bisa-bisa terjadi masalah yang ah…gak perlu kuceritakan ya kan pak..?” jawabku yang seperti biasa untuk menghindari herder sipetugas sok disiplin kata-kata murid disini. Gimana gak di bilang sok disiplin, dia aja datangnya 7.00 wib kesekolah, tapi udah kayak raja menghukum-hukum murid yang hanya beberapa menit bedanya dari dia.
            “ kalau kalian terlambat lagi,maka…. Sepanjang hidupku hanya ingin bersamamu, disetiap waktu..2x” bunyi hp si herder dari band republik  yang diikuti dengan siulan yang bisa dibilang teriakan dari murid-murid yang terlambat.
            “ ya sudah, pergi masuk sana!!! Terutama kalian cewe manja. Ada guru baru yang sebentar lagi masuk.” Kata pak kepsek yang udah malu banget karena suara ejekan yang diterimanya dari murid-murid. Bukan rahasia lagi siapa yang menelpon tadi. Kayak itu lho…lagu changcuters yang baru ngetop itu… “main serong”.
Tanpa neko-neko lagi, semua murid yang udah disaring deluan sama kepsek( macam perlombaan aja pake acara saring menyaring), langsung lenyap ditelan tembok sekolah.

            “ La, katanya ada guru baru. Guru apa ya???” tanya mia dengan polosnya.
            “ asik dong!! Akhirnya hobi gw bisa tersalurkan lagi! Tapi guru apa ya…??” balasku tak kalah keheranan.
            “ gak tahu ah… ayo cepat udah telat buanget nih..!!” balas mia sambil berlari kekelas kami yang jaraknya mengalahkan antara pulau sumatra dan jawa ( he..he..).
            “ good morning sir…” kataku sok keinggris-inggrissan, abis ini kan les bahasa inggris. Tapi tadi kata si herder guru baru,tapi koq tetap si botak ini yang mengajar??
            “good morning ladies…, why you’r  late?? Come on,sit down! Balas si guru sok cool itu. Abisnya pede amat rambut botak didepannya,padahal umurnya masih muda. Masih 27 taon,tapi udah kayak 40 taon-nan.
            “terimakasih pak..” jawab mia yang tidak diperdulikan oleh si botak. Karena semua orang juga tahu kalau mia gagap bahasa inggris. Dari pada berdiri didepan kelas,lebih baik jujur aja katanya waktu itu.
*#*


            Aku dan mia memang mempunyai banyak perbedaan. Aku sangat suka bahasa inggris, dia tidak sama sekali untuk yang namanya english-englishsan. Tapi anak itu,mau berusaha walaupun dia tidak suka. Seperti waktu ulangan harian yang menyangkut nilai rapot persetengahan semester. tahu gak?? Dia belajar seharian penuh, lekap dengan segala pernak-pernik buah tangan dari negara inggris itu (maksudku kamus perterjemahan plus buku catatan bahasa inggrisku). Tapi air sudah menjadi garam. Eh salah….nasi sudah menjadi bubur, apa boleh buat,tetap aja nyontek sama aku yang dia sogok dengan setiap hari menjemputku. Makanya kami sering telat bareng dan mendapat gelar yang bau banget itu “cewe manja”.
Tapi kesamaan kami yang paling melelahkan disetiap pelajaran  adalah kami sama-sama hancur dalam kelas kimia yang dibawakan oleh bu Rasti yang kejamnya gak ketolongan. Padahal tuh,dia lagi hamil besar, bentar lagi gunungnya akan meletus,harus cepat-cepat mengungsi nie ditempat dataran rendah. Dimana itu ya???
Pernah nie saking kejamnya sama murid, kami si bau (bukan bau badan lho!!!) kena hukuman membersihkan wc umum yang baunya nak ujuh bilah minjalim. Persis seperti julukan kami. Padahal kami cuman gak bisa menghapal 50 dari sekian banyak nama-nama unsur kimia. Kalau mia sih masih mending dapat menghapal 10, daripada aku cuma 5 itupun udah lenyap ditelan serigala ( emang dikota besar ada serigala?).
            “teng…teng..teng..” bunyi bel sekolah yang melegakan semua murid disini (kecuali murid yang pintar)
            “akhirnya….” Kata mia kepadaku dengan muka yang lega.
            “ kenapa loe,kayak abis berperang aja?” tanyaku
            “kayak gak tahu aja loe!!! Sibotak dari tadi hampir nyuruh aku tuh! Dasar botak!! Eh..kata siherder ada guru baru,tapi mana?? Aku kirain sibotak!”
            “ia…mana ya…padahal tanganku udah kebas banget nie…!! Mi..mi,itu gurunya..!!!” kataku padanya sambil menunjukkan guru baru yang kegantengannya menandingi ketampanan westlife.
            “bule apa gak sih tuh..???”tanya mia yang keheran seperti aku. Gimana gak heran,muka kayak bule, badan oohh..atlentis banget,gaya pakaiannya gak seperti guru,tapi seperti artis coy…
            “guru apa ya mi? kayaknya nie hari lengkap deh gurunya.les apa aja hari ini mi??” tanyaku
            “ bahasa inggris sibotak, matematika bu Rina, kimia bu Rasti, itu aja! Jadi dia guru apa??” jawab mia dengan muka binggung.
            “jangan-jangan guru kimia..!!!” kata kami yang hampir bersamaan.
            “ ya ampyun…gak jadi deh gua puji-puji dia. Amit-amit jabang bayi.” Jawabku dengan kesal
            “tapi la, ganteng nie. Barang import lagi. Huh..lumayan kan???” kata mia sambil mencubitku
            “sakit tahu…mau ganteng mau gak kalau namanya kimia tetap kimia kan??jawabku kesal
            “berarti loe nyerah nie?? Hore…miss gatel nyerah…” katanya.
            “biarin aja miss gatel nyerah, dari pada loe… miss ceriwis kelas kakap!” jawabku asal
            “ udah ah..yuk masuk kelas,daripada dikantin trus,bisa-bisa si herder menyerbu kita. Mendingan cabut sekarang deh.” Kata mia yang sudah bangkit deluan dari bangku empuk yang menyediakan banyak makanan (maksudnya bangku kantin sekolah).
*#*
            Satu setengah jam telah berlalu,sekarang jam telah menunjukkan jam 12.10. sekarang adalah les kimia yang sudah dari tadi ditunggu-tunggu  murid-murid cewe dikelas kami,tapi tidak termasuk aku lho. Berita guru tampan pengganti bu Rasti yang sekarang legak-lengok dirumah sambil menunggu si buah hati lahir, sudah terambat 10 menit dari jam masuk biasanya. Dalam pikiranku, mungkin dia gak bisa jalan karna terhalang oleh murid cewe yang minta tanda tangan serta foto sini situ. Sambil menghayal asik, tiba-tiba mia mencubit tanganku yang lembut sampai merah.
            “aduh..sakit mi..!”teriakku dengan keras saking sakitnya. Tapi mia hanya diam dan melihat kearah depan.
Kuarahkan kepalaku kedepan dan kujumpai sosok guru import itu.
            “ada apa??kamu kenapa ladies??” tanya si import dengan suara heran??
            “ no problem sir, hanya ada kesalahan teknis. Next..” kujawab seadanya saja.
            “okey,kalian mungkin sudah tahu kalau ada guru baru yang mengantikan bu Rasti yang lagi cuti satu semester untuk beristirahat menjelang dan sesudah kehamilannya.” Katanya yang kayak udah jadi kepala sekolah saja.
            “iya pak…!” jawab murid dengan keras terutama murid cewe yang antusiasnya belum padam.
            “nama saya sulesman, saya orang jawa asli. Saya tinggal di daerah sekolah kita ini” katanya sambil di iringi ketawa keras dari murid-murid yang heran mendengar nama itu. Masa muka import tapi nama sulesman??? Eh,tapi tadi katanya orang jawa,koq muka bule??
            “idih…lucu banget sih namanya mas..”kata seorang cewe yang memang terkenal teramat centil di kelas kami.
            “gak apa-apalah… kan kita harus mengikuti d’masiv. Syukurin apa yang ada..” katanya sambil bernyanyi sedikit lagu d’masiv yang lagi hits-hitsnya.
            “ saya kirain bapak katro kayak namanya…” balas mia yang udah dari tadi ketawa terus.
            Dan pembicaraan itu terus berlanjut sampai 1 les pelajaran kimia terbuang dengan sia-sia. Bagiku sih gak masalah. Malah bagus! Tapi aku jadi bosen dikelas. Gimana gak bosen,dari tadi acaranya cuman perkenalan doang. Disuruh satu-satu maju kedepan untuk memperkenalkan diri. Kayak anak es em pe aja.
Tiba deh gw sekarang sendirian di lapangan basket,soalnya tuh si ceriwis lagi asik-asiknya ngobrol sama murid cewe lain tentang si import itu. Kalau gw sih,dari pada mati kutu disana,mendingan disini liat cowo-cowo kelas IPS tanding basket. Tiba-tiba pandanganku terfokus kesatu objek yang sudah aku kenal sejak kelas satu SMA. Mawar namanya. Dulu kami satu kelas, bahkan selalu bersama-sama. Aku,mawar dan mia bisa di bilang kembar siam saking dekatnya. Tapi hanya karena satu orang cowo yang memisahkan persahabatan kami. Cowo itu namanya mixell. Dia ketua kelas kami dulu. Dia, mawar dan mia terperangkap dalam cinta segitiga yang berakhir dengan kehancuran persahabatan kami. Itu jugalah yang menyebabkan mia selalu menangis dan murah emosi bila teringat kata-kata dari mantan sahabatnya itu. Mixell menyukai mia dan menembaknya, dan mia menerimanya karena dia mempunyai perasaan yang sama,tanpa disadarinya mawar sudah mencintai mixeel sejak saat MOS waktu itu. Mawar marah besar sama mia dan menyuruhnya untuk menjauhinya. Tapi mia tidak suka ini terjadi,dia memutuskan hubungannya yang sudah terjalin satu bulan dengan mixell. Tapi itu semua bukan meredakan keadaan, tapi malah memperumitnya. Mixell bunuh diri karena hatinya sangat kecewa akan keputusan mia. Karena kejadian itu, mawar jadi lebih marah kepada mia. “kamu gak tahu diri banget sih, dasar cewe murahan, sok kecantikan loe!!! PSK aja berlagu banget sih!!! Puas kamu buat mixell meninggal… PUAS!!! Biar kamu tahu saja ya, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku mencintai dia, tapi tidak ingin dia mati bodoh. Dasar pembunuh!!! Kamu seharusnya masuk penjara saja.” Kata mawar sambil menjambak rambut mia. Disaat itu, aku yang memisahkan mereka kerena tidak ada perlawanan dari mia. Aku tidak dapat berkata-kata lagi, karena air mata mia sudah seperti air terjun, dan muka mawar sudah seperti tomat saking merahnya.
Aku sebagai pihak ketiga tidak menyalahkan siapa-siapa. Karena tidak ada yang salah. Mia berusaha untuk memperbaiki keadaan dengan cara putus dari mixell,tapi malah ini yang terjadi. Tapi kejadian itu sudah 2 tahun berlalu,mia sudah mulai menerima keadaan walaupun waktu itu kumat lagi. Sedangkan mawar, dia memilih untuk tidak berteman lagi kepada kami dan masuk ke kelas IPS.

            “woi, bengong koq gak ajak-ajak!” kata mia tiba-tiba yang mengejutkan aku.
            “ah, kamu mi…buat aku terkejut aja. Enggak aku hanya takut berubah menjadi kutu yang imut bila bersama kamu tadi disana. Abis menggosippp aja tentang si import itu..”
            “ hai..,dia kan orang jawa asli. Koq import??”
            “tetap sajakan muka import… udah deh..sekali import tetap import.” Jawabku kesal.
            “iya deh,tapi ini udah mw lonceng tahu…” ayo kita masuk! Aku gak mau melewatkan satu menitpun untuk melihat muka si import.” Kata mia yang antusias banget.
            “sekarang aja loe kayak gini,entar liat pas udah belajar. Pening kepala loe.” Balasku
            “itu mudah diatur,kalau gurunya seganteng itu,aku pasti bisa!” balasnya dengan semangat yang berapi-api.
*#*
            Selesailah sudah satu hari yang penuh dengan kebahagian bagi si ceriwis sahabatku itu. Aku heran kenapa sih ada orang yang bisa-bisanya mau berjuang demi orang yang dia anggap spesial?? Apa itu cinta?? Kenapa aku belum pernah merasakannya? Katanya sih, kayak permen nano. Asin asem manis,cinta namanya. Tapi itulah kehidupan, cepat lambat aku pasti merasakannya juga. Minggu ini aku akan pulang kekampungku. Mudah-mudahan uangku masih cukup untuk biaya pulang kampung. Soalnya tahun lalu, aku harus pinjam uang mamanya mia untuk ongkosku balik dengan wakil peminjam anaknya sendiri.
            “jujurlah padaku…jujurlahku..u…” bunyi hpku dari album vierra itu membangunkanku dari lamunan yang tak mengenakkan itu.
            “ hallo ma…,ada apa??” jawabku setelah menekan tombol call di hpku.
            “halo,laras? Nak, kau jadi pulang minggu depan kerumah??” balas mamakku yang berada sangat jauh dariku beberapa bulan ini.
            “jadi ma,tapi uangnya gak cukup…kirimin lagi dong ma…!” balasku manja.
            “baru juga 2 minggu yang lalu di kirimin 500.000 koq tambah lagi?? Gak boleh! Kau harus menghemat disana. Ingat dong tugasmu di sana belajar bukan shoping!!”
            “payah…mamak, khan anak mamak yang terimut ini sekali-kali perlu hiburan kan?? Ya dengan shoping dong. Malulah masa setiap hari mia yang bayarin makananku.please ma, untuk ongkos doang koq!”
            “yud, tapi harus baik-baik kau pergunakan,nanti mamak suruh bapak transfer ke ATM mu. Yud, pulsa mamak nanti habis. Baik-baik ya nak…” katanya sebelum menutup teleponnya.
*#*
            Seminggu berlalu dengan begitu saja. Seperti biasa, setiap pagi bangun telat, mandi,berangkat kesekolah, disaring dulu sama si herder, jumpa sama si import, sibotak, Bu Rina, dll. Tapi pernah lho gak telat. Gak percaya kan? Jam 6.00 hp munggilku terus benyanyi tanpa henti (apa gak serak-serak tuh suara?), rupanya dari si ceriwis. Terpaksa deh bangun dengan mimpi yang masih ngikut. Tapi berdampak positife juga lho,jadi gak telat.tapi cuman sekali. Selainnya tetap…
Oya..kalau soal si import,katanya sih mia mau mampir kesana sendirian. Soalnya aku gak mau. Malesss. Alasannya mau minta diajarin cara menghitung pH percobaan kami yang telah beratus-ratus kali gagalnya. Tapi intinya mau pedekate. Gara-gara itu,aku jadi jarang banget jalan berdua lagi sama mia. Asik kerumah si import aja sih. Tapi yang jelas sekarang aku sudah di bus yang menuju kampung halamanku. Terbebas dari segala aksesoris pelajaran sekolah seperti Pe Er, ulangan, de el el. Ini libur pertengahan semester 1.
            Setelah 5 jam perjalanan dalam keadaan yang tak menentu,ditambah lagi ini bokong tambah tepos di ajak duduk terus, akhirnya sampai juga dikampung gw. Mobil kijang tahun 1998 sudah terparkir lengkap dengan mamak and bokap. Kupeluk mereka berdua dan langsung tancap gas kerumah. Indahnya pemandangan disini yang sudah hampir 6 bulan tidak menyegarkan mata ini.
*#*
            Seminggu sudah aku di kampung,dan melakukan banyak aktifitas-aktifitas yang sangat menyenangkan. Diantaranya, bangun gak harus jam 6.15 lagi, sekarang sudah bebas,jalan-jalan keliling kota, kumpul-kumpul dengan semua teman-temanku waktu SMP dulu. ada yang makin hancur ada juga yang lebih baik nasibnya dari aku. Yang lebih parahnya lagi, ada yang udah kawin dan punya anak 2 pula itu..
Aku sangat senang bila disini,tapi aku juga have fun di sana. Teringat deh akan tingkah lucu teman-teman waktu mengerjai si import itu, murid cewenya gak ada yang mau kecuali aku. Biasa alasanya karena ganteng,kalau aku tetap semangat 45 walau hanya sendirian cewe. Pokoknya lucu banget deh. Yang kursinya jadi goyang-goyang kami buat, yang mejanya banyak paku sehingga tangannya sering luka,yang air cucian tangannya sisa-sisa 3 hari yang lalu bekas tikus matilah…pokoknya banyak deh.
            “laras…” mamak memanggilku.
            “ada apa ma? Laras di teras nie” sahutku seadanya.
            “ koq belum mandi sech…ini kan udah jam 5 sore,jam 19.30 kita akan berangkat kerumah sodara kita. Anaknya baru pulang dari jakarta,katanya jadi guru disana.”
            “ sodara yang mana sech ma…males ah..enakan dirumah.” Balasku.
            “eh..gak boleh gitu,kamu kan juga dari jakarta,jadi harus ikut. sapa tahu kalian saling kenal. Kalian kan pernah berteman waktu masih kecil. Ayolah… cepat mandi.” Desak mamak yang sudah gak sabaran.
            Sepanjang perjalanan yang lumayan jauh itu,aku hanya berhayal, siapa sich dia penting amat aku harus ikut juga. Kata mamak orangtuanya teman baik mamak dan bapak waktu masih tinggal dijakarta,tapi aku baru 3x jumpa sama mereka karena saking seringnya mereka kejakarta (kenapa gak dijakarta saja ya..)kata bapak.  kata mamak lagi aku pernah berteman sama anaknya yang sekarang sudah menjadi guru, jadi teringat sama si import,soalnya nie sodara asli orang jawa juga.
            “hai…bu..apa kabar?? Gimana perjalanannya? Maaf merepotkan.” Jawab bu Tina
            “ gak pa-pa toh buk,ini kan juga untuk kepentingan anak-anak kita juga.” Balas mamak.
            “mari masuk..mari..” kata Bu Tina sambil menuju kedalam rumah.
            “eh ini toh yang namanya laras?? Cantik banget ya..” kata bu Tina.
Aku hanya tersenyum manis,karena memang aku cantik koq. Bukan muji diri sendiri lho,sudah banyak cowo di sekolahku yang bertekuk lutut memohon sepercik cinta dariku.tapi tetap masih jomblo untuk saat ini.
            “mana anakmu itu Tin? Katanya udah balik kesini. Mana? Soalnya si laras kan sekolah juga di jakarta.” Kata mamaku yang kelihatannya udah gak sabaran. Papa saja dengan om itu santai saja ngobrol-ngobrol yang aku sendiri gak tahu.
            “sulesman…kemari nak..ada tamu…” kata Bu Tina memanggil anaknya yang namanya sama dengan guru import itu.
            “kamu….” Kataku yang di ikuti oleh anaknya bu Tina yang betul-betul si guru import itu.
            “lah..kalian udah saling kenal ya…? Memang kalau jodoh gak lari kemana ya buk..?” kata bu Tina kepada mamakku. Tapi maksudnya apa???

            Sekarang aku berada dikamar dengan muka yang gak tahu mau ditaruh kemana nanti jika teman-teman tahu apa yang sebernarnya terjadi kepadaku selama ini, apalagi mia. Rupanya aku sudah dijodohkan dengan guru import itu sejak masih kecil. Aduuhhhh…!!!kenapa harus guru import itu sich! Memang sich ganteng,tapi dia guru gw,beda jauh umurnya dengan gw,ditambah lagi dia guru kimia,dan yang paling menakutkan mia menyukai dia…!!! Bisa mati aku kalau ketahuan sama si ceriwis itu. Tapi….
*#*
            Aku pening banget memikirkan urusan ini,sekarang aku dalam perjalanan balik kejakarta. Alasannya banyak tugas yang harus dikerjakan. Intinya sih supaya terhindar dari si import itu. Katanya mamak, pertunangan ini gak bisa di gagalkan karena udah menyangkut harga diri. Entah kenapa si import itu setuju dengan pertunangan ini, apa dia suka kali ma gw.tapi dia apa gak mikir,khan gw ini muridnya. Ahh,gak tahulah yang penting aku jadi males di kampung. Mending secepatnya ke jakarta saja. Tapi cerita gak ya sama mia soal pertunanganku sama si guru import itu?
*#*
            Sekarang sudah lebih 2 minggu sekolah dimulai ,aku dan mia masih seperti biasa, masih bersahabat,dan pertunanganku dengan si guru import itu juga masih berjalan seiring dengan waktu. Aku berniat untuk tidak memberitahukan dulu kepada mia tentang apa yang terjadi tentang aku dan guru import itu. Walaupun aku tahu,ini sebenarnya salah,tapi untuk menceritakan semua ini gak semudah membalikkan telapak tangan.
            Hari demi hari berlalu dengan penuh kecemasan dikepalaku. Mia sekarang merasa dia bisa menggambil hati si import itu. Saking senangnya,dia menceritakan keseluruhan apa yang mereka lakukan saat berusaha menyesuaikan perhitungan pH. Dan aku, siguru import itu selalu berusaha untuk mendekatiku didalam kelas. Males banget sich sebenarnya,tapi itu hak dia juga sebagai tunanganku. Tapi…mia jadi heran sama aku,bahkan dia pernah cemburu karena perlakuan romantis si import itu. Aduh…jadi kacau dech semuanya. Belum ditambah lagi gosip-gosip yang tersebar disekolah,bahwa mawar mantan sahabatku itu juga mencintai si import ini. Aku takut banget kalau nanti semua orang tahu, maka persahabatanku ini akan benar-benar hancur berantakan.
            “La…,aku patah hati lagi nich….hiks…hiks…!!!” kata mia tiba-tiba dengan menagis.
            “why you’r cry mi? what happen?” tanyaku.
            “aduh la…gw lagi sedih nie,jangan belajar dulu napa sich??” katanya
            “ya..ya..kenapa kau menangis mi? apa yang terjadi?” kataku memperterjemahkan.
            “tahu gak la…si import udah punya tunangan!!katanya udah dari kecil ditunangkan. Gw kan jadi patah hati. Seperti lagu jambrud patah hati…bikin sakit hati,mengapa ini terjadi berkali-kali (…)” katanya.
            “sama siapa mi??” tanyaku pura-pura gak tahu.
            “si import gak mau kasih tahu la. Padahal aku udah bujuk lho. Sampai aku nangis-nangis di depannya. Tapi gak mau juga.” Katanya lagi.
            “jahat amat sih si import itu” kataku. Padahal aku lega setelah tahu si import belum cerita bahwa akulah tunanganya. Untuk pintarnya kumat.
            “ia…tapi yang paling kejam si cewe itu..pokoknya bila aku tahu siapa tuh cewe,jangan harap dia bisa bernafas lagi di dunia ini!”
            “walaupun dia sahabat karibmu sendiri???” tanyaku cemas.
            “malah kalau teman gw,itu lebih kurang ajar banget. Udah tahu gw suka sama dia,eh malah diumbat juga lagi.” Katanya kesal.
            “yud lah mi…ngapain dipikirin terus..toh udah jadi milik orang lain. Khan masih banyak cowok di sini yang lebih keren daripada si import itu!”kataku untuk menenangkannya.
*#*
            Hari ini aku janjian dengan si guru import itu. Katanya sih ada yang mau dibicariinnya sama tunangannya katanya (bukan sebagai murid maksudnya). Tapi yang anehnya sekarang, aku malah binggung mencari baju untuk jumpa sama dia (aneh ya…). “Ngapain lagi capek-capek milih baju. Seperti biasa saja, pake kaos lengkap dengan celana jins itam.” Kataku sendiri gak tahu entah sama siapa.
            Sampai juga di kafe “perjanjian keramat” (maksudnya nama kafenya). Si sulesman udah mantap dengan kemeja biru bergaris dengan celana jins seperti mau ke ondangan saja.
            “hai laras…apa kabar?? “ kata si import.
            “good. To do poin aja deh..maksud bapak nyuruh saya kesini apa?” balasku.
            “koq bapak??khan aku bilang, aku mau jumpa sama tunanganku bukan muridku. Okelah kalau kamu mau langsung saja. Aku tahu kau tidak setuju atas pertunangan ini,dan kamu pasti heran kenapa aku mau bertunangan dengan muridku sendiri. Iya kan? Aku memang menyukaimu,karena memang dari awal aku sudah suka melihat kepribadianmu sebelum tahu bahwa kamu adalah tunanganku. Aku juga tahu kalau kamu ikut mengerjain aku,tapi aku fine-fine saja. Karena aku sayang kamu. Aku betul-betul cinta sama kamu,tolong jangan menghindar dari aku hanya karena sahabatmu mia. Aku akan mencoba untuk menjelaskan semuanya padanya. Aku yakin 100% dia mau mengerti dan kalian akan tetap bersahabat.”
            “tapi aku belum siap kawin abis tamat SMA ini mas,aku masih mau menikmati masa mudaku tanpa ada ikatan-ikatan.” Kataku pada sulesman.
            “aku akan menunggumu laras. Aku akan tetap menunggumu. Asalkan kita bisa meresmikan pertunangan kita ini. Aku janji pasti akan berjalan lancar.” Jawabnya.
*#*
            Sebulan telah berlalu, sekarang kami sudah meresmikan pertunangan itu. Mia terkejut mendengarnya. Dia hampir marah,tapi akhirnya bisa terkendali oleh penjelasan mas sulesman. Dan mia dapat menerima keadaan itu. Tapi keadaan tetap tidak berubah. aku tetap memanggilnya mas import,dia tetap menjadi guruku(paling tidak sampai aku lulus), dia tetap menjadi idola para cewe( inilah yang membuat aku cemburu),aku tetap bersahabat sama mia dan tetap terlambat datang dan paling terakhir tetap menjadi cewe manja.




-the end-
SYNOPSIS
           

            Aku dan sahabatku sudah berteman sejak SMA kelas 1, kami memiliki banyak kesamaan dan perbedaan. Kesamaan kami Sama-sama gak suka pelajaran kimia. Tapi tiba-tiba prinsip sahabatku mia berubah setelah datang guru baru yang mukanya mirip banget sama bule, yang ternyata orang jawa asli.
            Dan tidak disangka-sangka, orangtua aku beserta guru import itu rupanya sudah lama kenal. Dan kami direncanakan bertunangan sejak kami masih kecil. Aku mengetahui semua ini saat aku pulang kampung.
Aku ingin sekali menolak pertunangan itu untuk sahabatku,tapi pertunangan ini tidak bisa di gagalkan lagi…


SELAMAT DATANG DI LIVE BLOGER SITOHANG